Berobat ke Psikolog dan Psikiater dengan BPJS di Jogja, Tanpa dipungut biaya! [Part 1]
Awareness mengenai pentingnya kesehatan psikologis seseorang itu ternyata sangat penting. Apalagi setelah saya mengalami pengalaman buruk itu sendiri. Sayangnya tak semua orang bisa dan mau mengakses pengobatan ini.
Banyak kasus orang tak mau mengakses pengobatan psikologi. Entah karena kurang informasi atau stigma tentang mental health issue di mata masyarakat awam. Masih ada stigma tentang isu ini mulai orang-orang yang ke dokter jiwa adalah orang gila, orang yang sakit mental itu adalah orang yang lemah, dan berbagai stigma lain.
Banyak kejadian-kejadian buruk yang dialami pasien karena tidak ditreatment dengan benar dan cepat seperti gangguan kejiwaan hingga yang terparah adalah bunuh diri. Tentu hal ini sangat kita takuti. Namun kasus-kasus ini bisa ditanggulangi dengan pengobatan psikologis. Baik melalui treatment psikolog hingga di level lebih parah adalah ke psikiater seperti dokter kesehatan jiwa.
Saya seorang penyintas "pengalaman buruk" di tahun 2022 dalam kurun waktu 3-4 bulan (tidak akan saya jelaskan secara detail kejadiannya). Namun saya akan menceritakan gambaran besar pengalaman saya dalam mengobati trauma.
Satu lagi, jika dirasa Kalian ingin menghakimi pada apa yang saya paparkan. Silakan untuk close this page. 🙏
Tendensi saya di ulasan ini hanya ingin membantu menginformasikan bahwa akses pengobatan psikologis itu perlu dan tidak sulit. Saya berharap besar jangan sampai karena ragu dan takut masalah biaya, jadi menunda untuk berobat. Sementara psikis kalian sudah digrogoti racun yang tanpa sadar mengubah hidupmu ke dalam sengsara. Bahkan berdampak pada jasmani kalian.
Nah berikut ini pengalaman saya berobat ke psikolog hingga dokter kesehatan jiwa.
Konsultasi Pertama-Psikolog
Setelah kejadian itu, saya terbebas dari jangkauan pelaku tapi ternyata dampaknya berkelanjutan. Saya kira akan baik-baik saja ternyata tidak. Saya selalu dibayangi rasa benci pada diri sendiri. Mirisnya menyisakan trauma yang merenggut kesehatan psikologis dan dan terparah mengganggu banyak aktivitas keseharian saya terutama pengerjaan tugas akhir.
Saya memutuskan untuk ke layanan psikologi di GMC (Gadjah Mada Medical Center). Syukurnya karena memiliki BPJS dan faskes 1 saya di GMC, saya bisa mengklaim layanan ini secara gratis. Sama sekali tidak dipungut biaya.
Layanan psikologi di GMC biasanya menyediakan reservasi seminggu sebelumnya. Reservasinya dibuka pada setiap hari jumat. Informasi lebih lanjutnya ada di media sosial GMC.
Namun saat itu karena saya tidak tahu, saya langsung datang ke GMC dan menanyakan apakah ada slot sisa pada hari itu. Alhamdulillah, ada. Jadi sangat disarankan untuk datang di pagi hari.
Saya melakukan konsultasi selama sekitar 45 menit. Psikolognya sama sekali tidak judmental. Pendengar yang sangat baik. Dari pertemuan itu saya didiagnosis mengalami depresi tingkat ringan. Saya juga diberi tugas untuk melakukan sebuah metode pernapasan. Metode tersebut untuk membantu mengelola stress saya pada saat itu.
Konsultasi Kedua-Psikolog
Agustus 2023
Seiring berjalannya waktu, nyaris setahun setelah terakhir konsultasi, saya memutuskan untuk kembali ke psikolog. Karena ternyata tingkat kecemasan dan depresi saya semakin meningkat. Ini semakin memperburuk keadaan saya secara psikologis.
Tidak berbeda dengan konsultasi pertama, langkah kepengurusan klaim BPJS di GMC sangat lancar. Konsultasinya pun terjadi selama 45 menit dengan seorang psikolog wanita. Tentu sekali lagi semua kesedihan saya tumpah.
Selama konsultasi, psikolog tersebut tidak menghakimi sama sekali tapi selalu melayangkan kalimat yang penuh dukungan yaitu memaafkan dan berterima kasih pada diri sendiri. Saya juga disarankan untuk melakukan sesuatu yang selama ini saya hindari. Meski begitu saran tersebut disarankan saat dalam keadaan siap.
Psikolog tersebut akhirnya menyarankan saya untuk dirujuk ke psikiater karena perlu penanganan dengan obat-obatan. Psikolognya juga menyarankan untuk tetap kontrol. Jangan sampai jaraknya terlalu jauh untuk bisa mengawasi perkembangan psikologis saya membaik atau tidak.
Pengurusan surat rujukannya pun tak ribet. Setelah selesai dari ruang psikolog. Saya dialihkan ke poli umum untuk dirujuk ke psikiater. Saya diberi pilihan ke faskes 2 mana yang ingin dipilih. Saya disarankan memilih klinik yang jaraknya tidak jauh dari kos saya.
Konsultasi Ketiga-Psikiater
Agustus 2023
Rumah Sakit Panti Nugroho |
Saya dirujuk ke faskes 2 yaitu Rumah Sakit Panti Nugroho di Sleman, D.I. Yogyakarta. Syukurnya pada hari itu saya bisa langsung konsultasi dengan psikiater setelah mendaftar. Pendaftarannya dilakukan melalui whatsapp agar mendapat nomor antrian. Tidak ribet kok, hanya dengan foto kartu identitas.
Saya mendapat janji konsultasi pada Selasa, 1 Agustus 2023 jam 16.00-17.00 WIB. Saya sampai di rumah sakit jam 15.30 karena tahu pasti harus mengurus administrasi sebelumnya. Syukurnya pengurusan itu tak menyita waktu banyak. Sehingga setelah itu saya langsung dicek tensi darah, suhu tubuh dan saturasi oksigen. Lalu tinggal menunggu giliran saya dipanggil ke poli jiwa.
Setelah dipanggil saya bertemu dengan Dokter Kesehatan Jiwa, dr. Sak Liung, SpKJ. Dokter tersebut langsung menanyakan gejala saya. Saya juga menceritakan sekilas kejadian yang saya alami beserta dampaknya saat ini.
Konsultasinya padat dan jelas. Durasinya sekitar 5-10 menit dan memang bukan konsultasi seperti dengan psikolog. Beliau memberi penjelasan penyebab apa yang saya alami dan mendiagnosisnya. Saya didiagnosis Gangguan Stress Pasca Trauma (PTSD).
Usai dari konsultasi dengan dokter, saya mengambil obat untuk moodboster dan terapi di farmasi. Lalu mengurus Surat Keterangan Dokter (SKD) untuk kontrol kembali 2 minggu lagi.
Konsultasi Keempat-Psikiater
Agustus 2023
Saya kembali kontrol setelah 2 minggu. Tentu hal yang ditanyakan adalah gejalanya seperti apa pasca meminum obat yang diberikan dokter.
Saya mengakui bahwa saya tidak meminum obatnya secara rutin karena ternyata saya alergi. Obatnya adalah yang jenis untuk terapi saya mengalami gejala sesak napas dan lemas sepanjang hari. Awalnya saya kira asam lambung atau asma saya kambuh tapi saya coba kedua kali meminum obatnya dan benar saja, obatnya tidak cocok.
Akhirnya saya diresepkan untuk mengganti obat dan tentunya mulai dari nol lagi. Saya disarankan untuk kembali 2 minggu lagi untuk kontrol.
Sayang sekali karena prosedur BPJS tidak memperbolehkan kunjungan 2 kali dalam sebulan. Oleh karena itu, saya harus menunggu pergantian bulan selanjutnya untuk kontrol. Padahal perjanjiannya saya harus ketemu dokter 2 minggu lagi untuk observasi. Ya mau bagaimana lagi?
-
Semoga dari ulasan ini bisa membantu bagi kalian yang struggle tentang akses gratis psikolog dan awareness tentang adanya penyakit psikologi yang selalu disepelekan.
Kalian harus semangat. Untuk informasi lebih lanjut, silakan ke page contact atau about ya. Jangan ragu dan sungkan. :)