Mata Air Sendang Ayu, Mata Air yang Dilestarikan dan Juga Ada Mistisnya!
Sendang berasal dari Bahasa Jawa yang berarti Pemandian. Di daerah Kalasan pasti banyak yang sudah mendengar tentang dengan Rumah Makan Sendang Ayu. Bukan berarti rumah makan ini juga tempat pemandian tapi nama Sendang Ayu ini berasal dari sebuah pemandian mata air yang tak jauh dari rumah makan tersebut. Pemandian mata air tersebut dikenal dengan Sendang Ayu.
Lokasinya agak Pelosok di Tengah Ladang Warga
Secara administrati, Mata Air Sendang Ayu ini berada di Bendan, Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, D.I. Yogyakarta. Untuk mencapai ke lokasi sendang ini harus melewati pemukiman warga lalu ke area ladang dan kolam. Sendang ini berada di salah satu sudut di antara pepohonan besar. Penandanya sendang ini adalah sebuah monumen berbentuk wayangan.
Sendang Ayu |
Untuk menghindari tersesat, sebaiknya menanyai warga sekitar. Karena keberadaannya sudah lama berada di sana. Jadi pasti banyak warga yang mengetahui tempat ini.
Menjadi Andalan Warga Setempat Sehari-Hari
Warga menggunakan air ini untuk beragam aktivitas harian mereka. Mulai dari mencuci hingga mandi bahkan aliran airnya untuk mengisi kolam-kolam warga di sekitar. Menurut warga mata air ini tak pernah habis. Itulah kenapa mata air ini sangat penting bagi warga sekitar.
Karena dianggap penting, warga telah membuat struktur untuk membatasi area sendang. Pada bagian bawah monumen dimana sumber mata airnya keluar terdapat sebuah patung wanita. Bagian ini dijaga dan telah dipagari. Sementara di luar pagar adalah area yang bisa digunakan warga seperti mandi maupun mencuci. Jadi tak ayal ketika ke tempat ini akan ditemukan ibu-ibu yang sedang mencuci atau anak-anak yang sedang mandi.
Lestari dan Kesan Mistis yang Kuat
Sendang ini memang digunakan warga sebagai tempat mencuci hingga mandi. Namun di sisi lain, sendang ini juga dikenal dengan kemistisannya. Sekitarnya masih asri dan alami tapi atmosfer mistisnya terasa kental.
Penanda lokasi sendang ini adalah sebuah monumen berbentuk wayangan. Ukuran monumennya pun cukup besar dan tinggi. Monumen tersebut bertuliskan aksara Jawa dan beragam ukiran motif kala, burung, hingga sulur-suluran.
Tak hanya itu, sendang ini diapit dengan tangga yang mengarah ke bagian belakang monumen. Di balik monumen tersebut pernah ditemukan beberapa dupa yang dibakar beserta sesajen. Jadi jangan heran jika di sana akan menemukan hal-hal seperti itu saat mengunjungi tempat ini.
Sendangnya di antara pepohonan besar |