Pantai Bonto, Labuhan Nelayan dan Penghasil Perahu di Tepi Timur Teluk Bima

Contents [Click here]

Kehidupan Nelayan dengan Pesona Tepi Teluk Bima

Jika mengarah ke utara Pusat Kota Bima terdapat pantai yang berjejer dengan pesisir Teluk Bima dan dekat dari kota. Di antara salah satu deretan pantai tersebut adalah Pantai Bonto. Memang bukan pantai wisata tapi pantai ini memiliki nilai penting yang perlu kalian ketahui!

Pelabuhan Para Nelayan

Pantai Bonto menjadi pelabuhan banyak perahu. Bentuk dan warnanya berbeda-beda. Ada beragam jenis perahu menyesuaikan dengan fungsinya. Mulai dari perahu angkutan hingga perahu penangkap hasil laut seperti cumi-cumi dan udang. Biasanya perahu-perahu ini berlabuh di siang hingga sore hari. Perahu yang mondar-mandir di antara pagi hingga sore biasanya adalah perahu yang mengangkut barang dan penumpang. 

Perahu-perahu di Pantai Bonto

Hasil Laut yang Melimpah

Jika kalian melewati area pantai Bonto di siang hari, kalian akan melihat banyak perahu yang berlabuh di sana. Perahu-perahu tersebut biasanya akan ke tengah teluk di malam hari. Pada saat itu akan ada banyak nelayan yang menangkap hasil laut seperti ikan, udang, dan cumi-cumi.

Hasil laut tersebut akan didistribusikan atau dijual oleh para pedagang di pasar-pasar kota. Untungnya, pasar-pasar tersebut terletak tak jauh dari pelabuhan Bima yang menjadi labuhan banyak kapal. Jadi tak ayal ketika ke pasar Bima, komoditas hasil lautnya masih segar. 

Selain itu, ada juga perahu yang berkerja di pagi-siang hari adalah perahu yang mengangkut penumpang. Biasanya penumpang-penumpang ini menyeberangi teluk Bima baik menuju pelabuhan Bima atau ke area sisi seberangnya yaitu sisi barat seperti Labuhan Darussalam atau Labuhan Bajo. Hal itu untuk mengefisiensikan waktu penumpang menyeberangi Teluk Bima. 

Lokasi Para Ahli Perkapalan

Di tepi pantai ini biasanya kalian akan melihat rangka-rangka kapal yang sedang dibuat. Tak hanya satu, terkadang ada beberapa kapal yang sedang dibangun. Ukuran kapalnya pun beragam sesuai untuk fungsinya. 

Pembangun kapal ini adalah masyarakat sekitar termasuk masyarakat Kolo. Pembuatan kapal tak sama dengan pembuatan rumah meski sama-sama harus melibatkan ahli tukang kayu. Semakin besar ukuran kapalnya akan semakin rumit dan membutuhkan keahlian yang lebih jago. Biasanya pembuatan kapal-kapal ini terkenal dibangun oleh orang-orang yang ahli dalam perkapalan dan secara turun-temurun. 

-