Manfaat Kelas Prenatal Yoga di Kehamilan Pertama, Awalnya Kapok Tapi Ketagihan!

Contents [Click here]

Umumnya saya hanya sering mendengar tentang yoga, salah satu exercise yang cenderung fokus untuk ketenangan jiwa dan pikiran sekaligus merilekskan tubuh. Namun, setelah hamil dan mendapat informasi tentang 'bagaimana berdamai dengan segala perubahan selama hamil' saya mengetahui tentang prenatal yoga

Definisi Kelas Prenatal Yoga

Prenatal Yoga adalah cabang yoga yang dikhususkan untuk ibu hamil. Kegiatannya memang ditargetkan untuk para ibu hamil karena gerakan atau posenya aman untuk janin dan ibu. Ada beberapa hal yang difokuskan pada prenatal yoga bagi ibu hamil adalah creating space untuk janin di perut, pernapasan yang melatih diafragma untuk persiapan kelahiran sekaligus merilekskan pikiran, dan juga peregangan untuk melatih sendi, tulang, otot ibu hamil agar ibu hamil tetap bugar selama menjalani kehamilan dan lebih siap dalam persalinan. 

Pengalaman Awal Mengikuti Kelas Prenatal Yoga

Sebelum mengikuti kelas prenatal yoga, saya sebenarnya sering jalan kaki selama hamil. Namun, saya mengalami nyeri pada sendi dan tulang pada bagian pangkal paha atas (selangkangan) dan kemaluan serta saya sering mengalami kram betis kanan. 

Kebetulan sekali seorang dosen bidang kebidanan di Universitas Respati Yogyakarta yang dikenal Ibu Kenik mengadakan kelas prenatal yoga. Kelas tersebut memang diselenggarakan bertujuan untuk penelitian disertasinya tentu menjadi kesempatan baik bagi saya. Kelasnya diadakan 6 kali pertemuan mulai dari pose pemanasan yang dasar hingga pose-pose utama yang 'mencekik'. Tanpa banyak pertimbangan, akhirnya saya mengikuti kelas beliau.

Kelas Prenatal Yoga di Universitas Respati Yogyakarta

Pada saat pertama kali mengikuti kelas yoga ini saat usia kehamilan saya telah 24 minggu. Memang salah satu syarat untuk bisa mengikuti kelas ini harus 20 minggu ke atas. Mungkin usia kehamilan tersebut cenderung lebih aman untuk bayi dan ibu. 

Setelah mengikuti kelas pertama, saya mengalami cidera otot pada bagian kanan. Pada momen yang sama, saya asam lambung -tentu karena kecerobohan saya yang konsumsi makanan sembarangan. Nah, kombinasi dua indikasi ini membawa saya ke UGD karena nyeri perut dan otot. Semalaman saya muntah 3 kali dan juga sekali pada pagi harinya. Tensi saya menurun drastis dan bahkan berat badan saya langsung berkurang 2 kg. Saya butuh 2 minggu untuk memulihkan diri karena merasa agak trauma. 

Meski kejadian itu membuat saya trauma, setelah meyakinkan diri dan memastikan tubuh sudah sehat akhirnya saya kembali ikut kelas yoga selanjutnya. Voila, saya ketagihan. Bahkan keluhan saya sebelumnya pun berangsur membaik atau mungkin tubuh saya lebih mentolerir sakitnya. 

Efek Rutin Ikut Kelas Prenatal Yoga

Meski awalnya 'mencekik', seiring waktu dan rutin malah menjadi ketagihan. Ya sama halnya ketika sudah lama tidak berolahraga tiba-tiba olahraga badan butuh beradaptasi dan biasanya ada dampaknya seperti pegal, dan lain-lain. Karena dampaknya seperti itu bukan berarti waktunya berhenti tapi terus dilanjutkan dan ditingkatkan agar tubuh beradaptasi.

Kelas Prenatal Yoga di Rumah Sakit Arvita Bunda

Efek positif yang paling jelas setelah mengikuti kelas yoga adalah insomnia saya berkurang. Sejak hamil, bahkan jauh sebelum hamil, saya selalu insomnia karena pengaruh mental issue. Selain itu, saya tidak tahu ini berpengaruh langsung dengan yoga apa tidak, tapi penyakit saya yang sering kumat selama hamil seperti asam lambung dan asma pun jarang kambuh. Tentu keduanya dipengaruhi besar oleh tingkat stress dan saya rasa mungkin karena yoga yang menurunkan insomnia saya.

-

Itulah pengalaman saya saat hamil mengikuti kelas prenatal yoga. Jujur, kelas prenatal yoga ini sangat membantu selama mengalami berbagai dampak selama hamil yang cukup darderdor mulai pegal-pegal, kram, dan sebagainya. Saya pun rutin di rumah melakukan yoga meski sekedar pemanasan tapi cukup untuk menstimulasi tubuh agar tetap bugar.